Sistem akuntansi di seluruh dunia memiliki berbagai
varian. Ini berarti bahwa laporan keuangan di Perancis berbeda untuk ujian
laporan keuangan di Amerika Serikat. Pengamat berpendapat bahwa ini adalah
masalah kecil, berbasis dalam bentuk bukan substansi. Namun, substansi yang
juga berbeda, seperti di Peru, di mana konsolidasi perusahaan terkait tidak
diperkenankan, di Swedia, di mana persediaan significant write-downs
diperbolehkan, dan di Perancis dan Jerman, ketika pajak akuntansi dan buku
akuntansi pada dasarnya sama. Keberagaman pendekatan ini menempatkankan MNE
dalam posisi yang sulit karena perlu mempersiapkan dan memahami laporan yang
dihasilkan sesuai dengan standar akuntansi setempat yang juga menyusun laporan
keuangan sesuai dengan prinsip-prinsip yang berlaku umum menghitung ac (SAK) di
dalam negeri untuk umum laporan keuangan konsolidasian.
Tujuan Akuntansi
Akuntansi pada dasarnya adalah proses identifikasi,
pencatatan, dan peristiwa ekonomi interpretin, dan maksud dan tujuan harus
jelas dinyatakan dalam tujuan setiap sistem akuntansi. Para Dewan Standar
Akuntansi Keuangan (FASB) di Amerika Serikat menyatakan bahwa laporan keuangan
harus memberikan informasi yang berguna dalam:
1. investasi
dan kredit keputusan
2. sebagai
assessments prospek arus kas
3. mengevaluasi
sumber daya perusahaan mengklaim sumber daya tersebut, dan perubahan mereka.
Pengguna diidentifikasi oleh dewan terutama investor
dan kreditur, meskipun pengguna lain mungkin dianggap penting. Standar
Akuntansi Internasional Committee (IASC), sebuah organisasi penetapan standar
multinasional terdiri dari organisasi akuntansi profesional dari lebih 40
negara, termasuk investor dan kreditur sebagai pengguna kritis, juga bernama pemasok,
pelanggan, pihak berwenang dan berat, dan banyak lainnya.
Profesi Akuntansi Sebagaimana telah dilakukan di
negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan Belanda, profesi
akuntansi sendiri dapat mempengaruhi perkembangan prinsip akuntansi.
Tiga aspek profesi penting:
1. sifat dan
luasnya
2. adanya
asosiasi profesional
3. fungsi audit
Delapan faktor yang
mempengaruhi perkembangan akuntansi :
1. Sumber pendanaan. Pada negara yang memiliki pasar
ekuitas yang kuat, akuntansi memiliki fokus atas seberapa baik manajemen
menjalankan perusahaan (profitabilitas), dan dirancang untuk membantu investor
menganalisis arus kas masa depan dan risiko terkait. Sedangkan dalam Negara
yang menerapkan sistem berbasis kredit, memiliki fokus atas perlindungan kreditor
melalui pengukuran akuntansi yang konservatif.
2.
Sistem
hukum. Dunia
barat mempunyai dua orientasi dasar yaitu hokum kode (sipil) dan hokum umum
(kasus). Hokum kode diambil dari hokum Romawi dan kode napoleon. Di
Negara-negara yang menerapkan hokum kode, aturan akuntansi digabungkan dalam
hokum nasional dan cenderung sangat lengkap serta mencakup banyak prosedur.
Sedangkan hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha
untuk mencakup seluruh kasus dalam kode yang lengkap. Aturan akuntansi menjadi
adaptif dan inovatif karena ditetapkan oleh organisasi professional sector
swasta.
3.
Perpajakan. Kebanyakan Negara, peraturan pajak
secara efektif menentukan standar karena perusahaan harus mencatat pendapatan
dan beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya guna keperluan pajak. Namun,
ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah, kadang-kadang aturan pajak
mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu, yang berbeda dengan prinsip
akuntansi keuangan.
4.
Ikatan
politik dan ekonomi.
Banyak Negara berkembang yang menerapkan system akuntansi yang dikembangkan
oleh bangsa lain, entah karena paksaan ataupun karena keinginan sendiri.
Seperti contoh sistem pencatatan double
entry yang berawal di italia kemudian menyebar di Eropa; Inggris
mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah kekuasaannya;
pendudukan jerman pada saat PD II menyebabkan Perancis menerapkan plan comptable. USA
memaksa rezim pengatur akuntansi bergaya USA di Jepang pada saat PD II.
5.
Inflasi. Inflasi menyebabkan distorsi terhadap
akuntansi biaya histories dan mempengaruhi kecenderungan (tendensi) suatu
Negara untuk menerapkan perubahan terhadap akun-akun perusahaan.
6.
Tingkat
Perkembangan Ekonomi.
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang dilaksanakan dalam suatu
perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama. Masalah akuntansi
seperti penilaian aktiva tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan
dalam sector manufaktur menjadi semakin kurang penting.
7.
Tingkat
Pendidikan. Standar
praktik akuntansi yang sangat rumit akan menjadi tidak berguna jika
disalahartikan dan disalahgunakan. Pengungkapan mengenai resiko efek
derivative, misalnya, tidak akan informatif kecuali jika dibaca oleh pihak yang
berkompeten.
8.
Budaya. Budaya berarti nilai-nilai dan
perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variasi budaya mendasari pengaturan
kelembagaan di suatu Negara.
Faktor
– faktor yang mempengaruhi perkembangan akuntansi nasional, juga membantu
menjelaskan perbedaan akuntansi antar bangsa. Delapan faktor yang mempengaruhi
perkembangan akuntansi di atas, yang mana diantaranya; sumber pendanaan, sistem
hukum, perpajakan, ikatan politik dan ekonomi, inflasi, tingkat perkembangan
ekonomi, tingkat pendidikan, dan budaya; berpengaruh secara signifikan terhadap
berkembangnya akuntansi di dunia.
SUMBER
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar