Asalamualaikum

Asalamualaikum

Jumat, 25 Mei 2012

KEBANGKRUTAN

KEBANGKRUTAN Kebangkrutan adalah ketidakmampuan yang dinyatakan secara legal oleh individu atau organisasi untuk membayar kreditur mereka.Kebangkrutan telah dicatat di Perjanjian Lama dan Timur Jauh. Berikut 9 tanda-tanda yang mengarah pada jatuhnya sebuah bisnis. Pertama, Tidak Sabar Pebisnis yang tidak sabar cenderung tidak telaten mengelola usahanya. Ketidaksabaran juga menyebabkan banyak kecerobohan yang muncul. Ketidak sabaran dan kecerobohan diakui oleh banyak pebisnis merupakan faktor yang sering menjadi penyebab hancurnya bisnis yang sudah dibina bertahun tahun. Sebaliknya banyak pebisnis sukses yang menikmati kesuksesannya setelah telaten bertahun-tahun menjalankan bisnis, setia pada bisnis namun tanggap dengan perubahan sehingga mampu membuat penyesuaian hingga menjadi sukses. Kedua, Melupakan Kepentingan Usaha Mengutamakan Kepentingan Pribadi. Pebisnis yang mulai sukses, seringkali lupa membangun usahanya lebih kuat, lebih berdaya saing. Ia terlena dengan usahanya yang sudah mulai berjalan, padahal sejalan dengan berkembangnya usaha yang didirikannya, banyak kebutuhan yang diperlukan untuk mendukung kegiatan usaha tersebut. Ia justru meningkatkan dan mengutamakan keperluan pribadi yang justru tidak ada sangkutpautnya dengan kegiatan usaha. Ketiga, Terjebak Kredit Macet Akses kredit yang mudah, baik yang ditawarkan oleh perbankan atau melalui kartu kredit jika tidak dilakukan secara hati-hati dan terukur menjadi penyebab kejatuhan bisnis seseorang. Gunakan kredit perbankan seluruhnya untuk kegiatan usaha, dan jangan untuk kegiatan konsumsi. Belajar mengambil pelajaran dari pebisnis sukses yang rela hidup sederhana pada saat masih menggunakan dana kredit untuk menjalankan usaha. Keempat, Terlibat Masalah Hukum . Ketika sudah tekad menjadi pewirausaha, yang paling penting diperhatikan adalah perilaku sosial harus jauh dari masalah hukum, misalnya menipu, membohongi orang lain, mencuri serta berperilaku negative, karena sewaktu-waktu hukum tersebut akan memenjarakan dan berakibat buruk bagi bisnis yang anda bangun, dan reputasi bisnis dapat hancur seketika. Tidak ada kesuksesan dari jalan pintas, itu yang penting menjadi prinsip wirausahawan sehingga tidak tergiur untuk mencari jalan sukses dengan cara yang melawan hukum. Kelima, Suka membeli barang yang tidak bermanfaat Kebiasaan ini dapat menyebabkan keuangan perusahaan dalam keadaan bahaya. Misalnya, setiap ada pesta selalu membeli baju baru, atau setiap tahun selalu membeli mobil baru. Buatlah rencana keuangan yang berpihak pada kelangsungan usaha dan bukan sekedar gaya hidup yang seperti memperlihatkan “kesuksesan” namun justru sebuah keborosan bagi keuangan bisnis. Keenam, Gampang tergoda promosi Menggunakan uang perusahaan untuk kepentingan perusahaan memang itulah harapannya, tetapi banyak pewirausaha yang baru tumbuh selain memiliki kebiasaan membeli produk yang tidak ada manfaatnya juga gampang tergoda oleh rayuan promosi. Setiap ada pameran selalu meneken kontrak order barang tanpa memperdulikan kondisi keuangan perusahaan. Buatlah perencanaan pemakaian dan pembelian barang yang memang menjadi kebutuhan bisnis anda, hindari melakukan pengeluaran yang menyimpang dari rencana keuangan bisnis. Ketujuh, Terlalu ambisius , sehingga action bisnisnya tanpa perhitungan sama sekali. Modal nekad saja belum mencukupi untuk sebuah tindakan bisnis. Lakukan riset dan ambil kesimpulan dari riset bisnis untuk membuat tindakan pengambilan keputusan bisnis. Ketekunan dan keuletan dalam berbisnis akan mengantarkan anda pada keputusan yang rasional dan mempunyai resiko yang terukur, bukan sekedar ambisi. Kedelapan, Terlalu banyak pakai menggunakan dana pihak lain Ada istilah dalam hal ini yaitu terlalu BODOL (Berani Optimis Pakai Duit Orang Lain). Sehingga berakibat lupa diri, bahwa itu dana dari pihak lain itu harus dikembalikan. Karena faktor lupa diri ini, seringkali pemakaian dana pihak lain ini juga cenderung sembarangan, tidak menggunakan perhitungan untung rugi bisnis. Asal pakai saja, urusan menyusul belakangan. Kesembilan, Tidak mau dan tidak cepat belajar tentang kondisi dari lingkungan bisnisnya Sering mengabaikan “bisikan hati nurani”, sehingga kepekaan intuisi bisnisnya tidak terasah. Perubahan situasi bisnis adakalanya berlangsung dalam hitungan jam sehingga penting untuk terus mengamati lingkungan bisnis. Seorang wirausaha bahkan dituntut untuk mampu membaca perubahan yang akan terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Ada lima hal yang perlu diperhatikan agar bisnis bisa berjalan lancar sejak tahun pertama. 1.Bicaralah pada konsumen. Menyelenggarakan riset pasar saat akan menjalankan suatu bisnis akan membuat kita terhindar dari kesalahan. Karena dengan riset ini kita bisa menemukan produk atau jasa yang akan kita tawarkan sesuai dengan pasar yang kita sasar. Kita juga bisa menentukan harga yang kompetitif sehingga bisa diterima pasar. 2.Pilih tempat yang sesuai. Tempat di sini bisa tempat yang riil (toko atau kantor) bisa pula nama domain karena kita akan menjalankan bisnis berbasis internet. Pilihlah tempat atau domain yang sesuai dengan peruntukannya. 3.Jangan boros. Sebaiknya tahan diri untuk tidak melakukan pemborosan. Pebisnis pemula biasanya tergoda untuk hal yang sebenarnya bisa dilakukan dengan efisien. Misalnya, kantor tak perlu bagus. Namun kadang kala ada orang yang langsung kantornya ingin mentereng karena gengsi. Padahal makin bagus kantor makin tinggi beban keuangannya pada perusahaan. Selain itu, jangan terburu-buru merekrut staf atau ahli jika kita masih mampu menanganinya sendiri. Karena sekali kita rekrut, gaji bulanan harus kita jamin. Belum lagi asuransi dan pendukung lainnya. 4.Buat perencanaan. Dengan membuat perencanaan di awal kita akan menemukan alternatif-alternatif terbaik.Karena itu, duduk dengan tenang, cari masukan kiri-kanan, dan gali sedalam-dalamnya hingga perencanaan yang kita buat jadi optimal. Juga susun alternatif apa yang akan kita ambil jika keadaan buruk kita hadapi. 5.Analisa terus perkembangannya. Meski di awal memulainya sudah jelas bisnis kita akan dibawa ke mana, tetapi tetap lalukan analisa berkelanjutan sehingga kita benar-benar tahu ke mana bisnis kita sedang berjalan. Jika tetap pada jalurnya perbaiki langkah yang bisa mempercepat perkembangannya. Namun jika ternyata tidak sesuai dengan target dan bisnisnya kurang berjalan, ganti saja. Seorang pebisnis sukses malah punya target, keras. Jika dalam waktu enam bulan bisnis melenceng jauh dari harapan, bisnis itu akan segera ia tutup. "Jangan buang-buang waktu dengan bisnis yang belum tentu sukses," katanya. Para pebisnis sukses umumnya tak langsung berhasil dengan bisnis pertamanya, namun jatuh bangun dulu dari beberapa bisnis yang ia dirikan di awal. (Diolah dari berbagai sumber). SUMBER : 1. http://www.kaskus.us/showthread.php?p=569390606 2. id.wikipedia.org/wiki/Kebangkrutan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar