Investasi luar negeri dievaluasi dengan
menggunakan model arus kas terdiskonto, maka tingkat diskonto yang tepat harus
dikembangkan. Teori penganggaran modal secara khusus menggunakan biaya modal
perusahaan sebagai tingkat diskontonya; dengan demikian suatu proyek harus
menghasilkan pengembalian yang setidaknya sama dengan biaya modal perusahaan
agar dapat diterima. Tingkat patokan (hurdle rate) ini berkaitan dengan
proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan perusahaan yakni sebagai
berikut :
Ka :
Rata-rata tertimbang biaya modal (setelah pajak)
Ke
: Biaya ekuitas
Ki
: Biaya utang sebelum pajak
E
: Nilai ekuitas perusahaan
D
: Nilai utang perusahaan
S
: Nilai stuktur modal perusahaan (E + D)
T
: Tarif pajak marginal
Tidaklah mudah untuk mengukur biaya
modal sebuah perusahaan multinasional. Biaya modal ekuitas dapat dihitung
dengan beberapa cara. Satu metode yang populer menggabungkan ekspektasi
pengembalian dividen dengan ekspektasi tingkat pertumbuhan dividen.
Rumus Biaya Modal :
Ke = Di/Po + g
Keterangan :
Di
: Ekspektasi dividen per lembar saham pada akhir periode.
Po :
Harga pasar kini saham pada awal periode
g
: Ekspektasi tingkat pertumbuhan dalam dividen
Ke :
Biaya Ekuitas
Meskipun mudah untuk mengukur harga kini saham, di kebanyakan negara di
mana sahamsaham perusahaan multinasional tercatat, Sering kali cukup sukar
unhik mengukur Di dan g. Pertama-tama karena Di merupakan ekspektasi.
Ekspektasi dividen bergantung pada arus kas operasi perusahaan secara
keseluruhan. Mengukur arus kas ini diperumit oleh pertimbangan faktor-faktor
lingkungan.Terlebih lagi, pengukuran tingkat pertumbuhan dividen, suatu fungsi
ekspektasi arus kas masa depan, diperumit oleh kontrol valuta asing dan
restriksi pemerintah lainnya dalam transfer dana lintas Batas.
Pertimbangan pajak lainnya juga berlaku apabila sebuah perusahaan
multinasional meminjam dana pada beberapa pasar modal luar negeri. Tarif pajak
kini dan prospektif di masing-masing pasar luar negeri selama masa pinjaman
harus dipertimbangkan. Status pembayaran bunga yang dapat dikurangkan pajak
harus diperiksa lagi, karena tidak semua otoritas pajak nasional mengakui
pengurangan bunga (khususnya jika pinjaman yang terkait dilakukan
antarpihak-pihak yang berhubungan istimewa). Lagi pula, pengakuan pajak tangguhan,
yang timbal pada saat laba untuk keperluan pajak berbeda dari laba untuk
keperluan pelaporan eksternal, menjadi praktik yang diterima secara umum di
banyak negara-negara industri maju yang menjadi tempat operasi MNC.
Karena pajak tangguhan dianggap sebagai kewajiban tanpa bunga yang perlu
dibayar, orang dapat bertanya apakah pajak tangguhan ini benar-benar merupakan
suatu sumber pendanaan tanpa bunga dan harus dimasukkan dalam menentukan biaya
modal. Meskipun gagasan ini memiliki beberapa masukan berharga, kami tidak
menyakini bahwa perhitungan biaya modal harus memasukkan pajak tangguhan.
Untuk mengimplementasikan teori penganggaran modal internasional dalam
praktik, tidaklah selalu langsung dan tidak mudah dilaksanakan. Dalam praktik
nyata, aspek proses penganggaran modal yang paling sukar dan paling penting
adalah memperoleh informasi yang akurat dan tepat waktu, khususnya dalam
lingkungan internasional, dimana perbedaan iklim, budaya, bahasa, dan teknologi
informasi semakin mempersulit masalah ini.
Menganalisa Varians Nilai Tukar
1. INFORMASI FINANSIAL
Penilaian kinerja finansial diukur
berdasarkan pada anggaran yang telah dibuat. Penilaian tersebut dilakukan
dengan menganalisis varians (selisih atau perbedaan) antara aktuaql dengan yang
dianggarkan.
Analisis varians secara garis besar
berfokus pada:
a. Varians pendapatan (revenue variance)
b. Varians pengeluaran (expenditure variance)
- Varians belanja investasi/modal
(capital expenditure variance)
Setelah dilakukan analisis varians, maka
dilakukan identifikai sumber penyebab terjadinya varians dengan menelusur
varians tersebut hingga level manajemen paling bawah.
2. Informasi Nonfinansial
Informasi nonfinansial dapat dijadikan sebagai
tolok ukur lainnya. Informasi nonfinansial dapat menambah keyakinan terhadap
kualitas proses pengendalian manajemen. Teknik pengukuran kinerja yang
komprehensif yang banyak dikembangkan oleh berbagai organisasi dewasa ini
adalah balance scorecard. Dengan balance scorecard kinerja organisasi diukur
tidak hanya berdasarkan aspek financial saja, akan tetapi juga aspek
nonfinansial. Pengukuran dengan metode balance scorecard melibatkan empat
aspek, yaitu:
1. Perspektif financial (financial
perspective),
2. Perspektif kepuasan pelanggan
(costumer perspective),
3. Perspektif efisiensi proses internal
(internal process efficiency), dan
4. Perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan (learning and growth perspective).
SUMBER:
saya mengucapkan banyak terimakasih kepada MBAH WITJAKSONO yang telah menolong saya dalam kesulitan,ini tidak pernah terfikirkan dari benak saya kalau nomor yang saya pasang bisa tembus dan ALHAMDULILLAH kini saya sekeluarga sudah bisa melunasi semua hutang2 kami,sebenarnya saya bukan penggemar togel tapi apa boleh buat kondisi yang tidak memunkinkan dan akhirnya saya minta tolong sama MBAH WITJAKSONO dan dengan senang hati MBAH WITJAKSONO mau membantu saya..,ALHAMDULIL LAH nomor yang dikasih semuanya bener2 terbukti tembus dan baru kali ini saya menemukan dukun yang jujur,jangan anda takut untuk menhubungi jika anda ingin mendapatkan nomor yang betul2 tembus seperti saya,silahkan hubungi MBAH WITJAKSONO DI 0852_2223_1459. ingat kesempat tidak akan datang untuk yang kedua kalinga
BalasHapusKLIK=>>> BOCORAN ANGKA TOGEL
Ngerinya tulisannya masalah ekonomi kapitalnya bu hehehe
BalasHapusmantaplah....
artikelnya sangat bagus lanjutkan.salam st3telkom
BalasHapus